Kamis, 20 Desember 2012

Pengertian Karya Seni

Pengertian Karya Seni  


Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan“ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka. Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya “mungkin”. Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam

Pengertian Karya Seni
Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa”. Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.
Sejak kapan fungsi individulistis dari seni mulai tampak ?, katanya para sejarawan lagi, beliau-beliau mengatakan sejak seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini bisa terjadi ? (ini kata saya sedikit mengutip kata-kata para ahli yang terdahulu). Karena mengikuti pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan dan membuat perubahan (entah baik atau buruk).
Begini ceritanya :
Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri. Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.
Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama “Seni Tinggi” untuk Seni Murni dan “Seni Rendah” untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang); ia harus mempunyai “sesuatu”. Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.

Pengertian Karya Seni
Terakhir kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer. Di jaman Kontemporer ini bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya akan memberi sedikit ilustrasi :
Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya. Yang dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi hanya sebagai aturan usang.
Radikal,.ya..???. itu hanya kelihatannya ????.
Kondisi ini terjadi karena seniman sudah pada titik jenuh dan marah “mungkin”. Marah atau jenuh pada siapa :
1. Pada lingkungannya atau pada sesutau yang telah ada
2. Atau para seniman marah dan muak pada perlakuan pasar kapitalismeyang menurutnya terlalu radikal terhadap karya seni. Yang sedikit-sedikit karya seni itu dinilai dengan nominal. Padahal karya seni itu sebelum dinilai adalah “nol”. Selebihnya adalah makna, ide, representasi, rekreasi, acuan etik, dokumentasi “politik” dan “sejarah”, perlawanan, luka, kekecawaan, paradigma, atau sekedar main-main belaka, dll (ini katanya Adi Wicaksono yang sepertinya seorang kritikus seni yang dari Jogya itu..Lho..!!!!).
3. Atau para seniman marah pada kritikus yang dalam kritiknya memberikan pemaknaan yang terlalu sembrono sehingga esensi pesan dari karyanya menjadi tidak-karuan.
Di era kontemporer ini juga banyak lahir bentuk seni yang baru semisal:
1. Klik Art : yang dalam pembuatannya seseorang tidak harus membuatnya dengan Hand Made (melukisnya sendiri). Dalam Klik Art ini siapa saja bisa membuat lukisan dengan memanfaatkan gambar yang ada atau lukisan orang lain yang mungkin di rubah atau ditambahi bahkan dikurangi. Tapi perlu di ingat dalam klik art ini kamu harus bisa mengoperasikan komputer dan progaram- progaramnya yang di gunakan dalam kegiatan ini, misalnya: Corel Draw, Photosop, atau yang lainnya, begitu.
2. Net Art : adalah bentuk seni yang mana dalam pamerannya dilakukan diruang maya (Internet), di net art ini kamu bisa mengubah gambarnya juga lho, atau mengurangi dan menambahi, atau mungkin kamu mangganti ini sial pembuatnya dengan namamu itu sah-sah saja tidak ada yang melarang kok. Namun perlu di ingat walaupun kamu merubah atau mengganti inisial pencipta pada karya net art ini sipembuat akan semakain bangga karena ia merasa menang dan puas karena karyanya ternyata interaktif dan lebih parah lagi kamu sudah masuk perangkap permainan sang pembuat. Satu lagi yang terkenal bukan kamu namun si pemilik situs dimana karya itu di muat,…tahu nggak ////// kapok kon salah’ e dewe. Tapi asik kok coba saja.
3. Vidio Art/vidio instalasi : vidio art ini tidak beda dengan seni instalasi yang mana dalam aktulisasinya si seniman memanfatkan teknologi telvisi yang terkoneksi dengan vidio, atau komputer, jadi pesan yang ingin di sampaikan si kreator itu di serahkan pada seonggok mesin, tapi kadang si kreator juga menyertakan tubuhnya atau tubuh orang lain, yang sepertinya kita melihat itu mirip seni pertunjukan, namun ini bukan seni pertunjukan lho, karena masih ada unsure rupa-nya, namun juga bukan seni rupa lho karana dalam vidio art ini unsure gerak, bunyi, dan sastra juga di pakai. Dan banyak bentuk seni-seni yang lain saja sedikit lupa dan sudah capek menyebutkan satu-persatu, tapi mungkin dari kalian sudah ada yang tahu bahkan lebih tahu dari say,…he.he..he..e..ee..eeeh.ehhhh.. ehhhk..grokhg. !!!!!!!. huwek cuihhhhhhh. ( Sori ya sedikit agak kopros soale aku wis bosen ngetik)
Pengertian Karya Seni
Yang jelas pada jaman kontemporer ini sekat antara cabang-cabang seni berusaha dihilangkan atau bahkan sudah hancur, maksudnya sekat antara cabang seni itu adalah:…., yang dulunya ada seni rupa sendiri, lantas seni tari, seni musik, atau mungkin seni-seni yang bau itu Lho !! Yang ada adalah hanya kata dan bentuk kesenian yang mempunyai hasil atau artefak yang bisa dinikmati, diapresiasi, diinterprestasi, diperjual belikan atau kalau menurut kamu jelek bisa di caci maki..bebaslah yang penting tidak sampai menyinggung perasaan yang membuat, karena apa nanti kamu bisa-bisa di caci maki ganti, atau lebih parah kamu bisa di-kaplok.


Daftar Nama Kimia serta Rumus Kimia

Daftar Nama Kimia serta Rumus Kimia


A
B B
Ammonia Amonia NH3 NH3
Carbon dioxide Karbon dioksida CO2 CO2
Carbon monoxide Karbon monoksida CO CO
Chlorine Klorin Cl2 Cl2
Hydrogen chloride Hidrogen klorida HCl HCl
Hydrogen Hidrogen H2 H2
Hydrogen sulfide Hidrogen sulfida H2S H2S
Methane Metana CH4 CH4
Nitrogen Nitrogen N2 N2
Nitrogen (II) oxide Nitrogen (II) oksida NO NO
Oxygen Oksigen O2 O2
Sulfur dioxide Belerang dioksida SO2 SO2
Aluminun oxide Aluminun oksida Al2O3 Al2O3
Barium Sulfate Barium Sulfat BaSO4 BaSO4
Calcium hydroxide Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Ca (OH) 2
Copper (II) sulfate Tembaga (II) sulfat CuSO4 CuSO4
Ethane Etana C2H6 C2H6
Ethene (ethylene) Etena (etilena) C2H4 C2H4
Ethyne (acetylene) Etuna (asetilena) C2H2 C2H2
Hydrogen fluoride Hidrogen fluoride HF HF
Hydrogen iodide Hidrogen iodida HI HI
Iodine chloride Yodium klorida ICl ICL
Lead (II) oxide Lead (II) oksida PbO PbO
Magnesium oxide Magnesium oksida MgO MgO
Nitrogen (II) oxide Nitrogen (II) oksida NO NO
Nitrogen (IV) oxide Nitrogen (IV) oksida NO2 NO2
Potassium chloride Kalium klorida KCl KCl
Sodium chloride Natrium klorida NaCl NaCl
Sulfur dioxide Belerang dioksida SO2 SO2
Water Air H2O H2O
Aluminum Bromide Aluminium Bromida AlBr3 AlBr3
Aluminum Carbonate Aluminium Karbonat Al2(CO3)3 Al2 (CO3) 3
Aluminum Chloride Aluminium Klorida AlCl3 AlCl3
Aluminum Chromate Aluminium Kromat Al2(CrO4)3 Al2 (CrO4) 3
Aluminum Hydroxide Aluminium Hidroksida Al(OH)3 Al (OH) 3
Aluminum Iodide Aluminium iodida AlI3 AlI3
Aluminum Nitrate Aluminium Nitrat Al(NO3)3 Al (NO3) 3
Aluminum Phosphate Aluminium Fosfat AlPO4 AlPO4
Aluminum Sulfate Aluminium Sulfat Al2(SO4)3 Al2 (SO4) 3
Aluminum Sulfide Aluminium Sulfida Al2S3 Al2S3
Ammonium Acetate Amonium Asetat NH4C2H3O2 NH4C2H3O2
Ammonium Bromide Amonium Bromida NH4Br NH4Br
Ammonium Carbonate Amonium Karbonat (NH4)2CO3 (NH4) 2CO3
Ammonium Chloride Amonium Klorida NH4Cl NH4Cl
Ammonium Chromate Amonium Kromat (NH4)2CrO4 (NH4) 2CrO4
Ammonium Hydroxide Amonium Hidroksida NH4OH NH4OH
Ammonium Iodide Amonium iodida NH4I NH4I
Ammonium Nitrate Amonium Nitrat NH4NO3 NH4NO3
Ammonium Phosphate Amonium Fosfat (NH4)3PO4 (NH4) 3PO4
Ammonium Sulfate Amonium Sulfat (NH4)2SO4 (NH4) 2SO4
Ammonium Sulfide Amonium Sulfida (NH4)2S (NH4) 2S
Barium Acetate Barium Asetat Ba(C2H3O2)2 Ba (C2H3O2) 2
Barium Bromide Barium Bromida BaBr2 BaBr2
Barium Carbonate Barium Karbonat BaCO3 BaCO3
Barium Chloride Barium Klorida BaCl2 BaCl2
Barium Chromate Barium Kromat BaCrO4 BaCrO4
Barium Hydroxide Barium Hidroksida Ba(OH)2 Ba (OH) 2
Barium Iodide Barium iodida BaI2 BaI2
Barium Nitrate Barium Nitrat Ba(NO3)2 Ba (NO3) 2
Barium Phosphate Barium Fosfat Ba3(PO4)2 Ba3 (PO4) 2
Barium Sulfate Barium Sulfat BaSO4 BaSO4
Barium Sulfide Barium Sulfida BaS Bas
Calcium Acetate Kalsium Asetat Ca(C2H3O2)2 Ca (C2H3O2) 2
Calcium Bromide Kalsium Bromida CaBr2 CaBr2
Calcium Carbonate Kalsium Karbonat CaCO3 CaCO3
Calcium Chloride Kalsium Klorida CaCl2 CaCl2
Calcium Chromate Kalsium Kromat CaCrO4 CaCrO4
Calcium Hydroxide Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 Ca (OH) 2
Calcium Iodide Kalsium iodida CaI2 CaI2
Calcium Nitrate Kalsium Nitrat Ca(NO3)2 Ca (NO3) 2
Calcium Phosphate Kalsium Fosfat Ca3(PO4)2 Ca3 (PO4) 2
Calcium Sulfate Kalsium Sulfat CaSO4 CaSO4
Calcium Sulfide Kalsium Sulfida CaS Cas
Copper (II) Acetate Tembaga (II) Asetat Cu(C2H3O2)2 Cu (C2H3O2) 2
Copper (II) Bromide Tembaga (II) Bromida CuBr2 CuBr2
Copper (II) Carbonate Tembaga (II) Karbonat CuCO3 CuCO3
Copper (II) Chloride Tembaga (II) Klorida CuCl2 CuCl2
Copper (II) Chromate Tembaga (II) Kromat CuCrO4 CuCrO4
Copper (II) Hydroxide Tembaga (II) Hidroksida Cu(OH)2 Cu (OH) 2
Copper (II) Iodide Tembaga (II) iodida CuI2 CuI2
Copper (II) Nitrate Tembaga (II) Nitrat Cu(NO3)2 Cu (NO3) 2
Copper (II) Phosphate Tembaga (II) Fosfat Cu3(PO4)2 Cu3 (PO4) 2
Copper (II) Sulfate Tembaga (II) Sulfat CuSO4 CuSO4
Copper (II) Sulfide Tembaga (II) Sulfida CuS Cus
Iron (II) Acetate Besi (II) Asetat Fe(C2H3O2)2 Fe (C2H3O2) 2
Iron (II) Bromide Besi (II) Bromida FeBr2 FeBr2
Iron (II) Carbonate Besi (II) Karbonat FeCO3 FeCO3
Iron (II) Chloride Besi (II) Klorida FeCl2 FeCl2
Iron (II) Chromate Besi (II) Kromat FeCrO4 FeCrO4
Iron (II) Hydroxide Besi (II) Hidroksida Fe(OH)2 Fe (OH) 2
Iron (II) Iodide Besi (II) iodida FeI2 FeI2
Iron (II) NItrate Besi (II) Nitrat Fe(NO3)2 Fe (NO3) 2
Iron (II) Phosphate Besi (II) Fosfat Fe3(PO4)2 Fe3 (PO4) 2
Iron (II) Sulfate Besi (II) Sulfat FeSO4 FeSO4
Iron (II) Sulfide Besi (II) Sulfida FeS FeS
Iron (III) Acetate Besi (III) Asetat Fe(C2H3O2)3 Fe (C2H3O2) 3
Iron (III) Bromide Besi (III) Bromida FeBr3 FeBr3
Iron (III) Carbonate Besi (III) Karbonat Fe2(CO3)3 Fe2 (CO3) 3
Iron (III) Chloride Besi (III) Klorida FeCl3 FeCl3
Iron (III) Chromate Besi (III) Kromat Fe2(CrO4)3 Fe2 (CrO4) 3
Iron (III) Hydroxide Besi (III) Hidroksida Fe(OH)3 Fe (OH) 3
Iron (III) Iodide Besi (III) iodida FeI3 FeI3
Iron (III) Nitate Besi (III) Nitate Fe(NO3)3 Fe (NO3) 3
Iron (III) Phosphate Besi (III) Fosfat FePO4 FePO4
Iron (III) Sulfate Besi (III) Sulfat Fe2(SO4)3 Fe2 (SO4) 3
Iron (III) Sulfide Besi (III) Sulfida Fe2S3 Fe2S3
Magnesium Acetate Magnesium Asetat Mg(C2H3O2)2 Mg (C2H3O2) 2
Magnesium Bromide Magnesium Bromida MgBr2 MgBr2
Magnesium Carbonate Magnesium Karbonat MgCO3 MgCO3
Magnesium Chloride Magnesium Klorida MgCl2 MgCl2
Magnesium Chromate Magnesium Kromat MgCrO4 MgCrO4
Magnesium Hydroxide Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 Mg (OH) 2
Magnesium Iodide Magnesium iodida MgI2 MgI2
Magnesium Nitrate Nitrat Magnesium Mg(NO3)2 Mg (NO3) 2
Magnesium Phosphate Magnesium Fosfat Mg3(PO4)2 Mg3 (PO4) 2
Magnesium Sulfate Magnesium Sulfat MgSO4 MgSO4
Magnesium Sulfide Magnesium Sulfida MgS MGS
Mercury (I) Acetate Mercury (I) Asetat HgC2H3O2 HgC2H3O2
Mercury (I) Bromide Mercury (I) Bromida HgBr HgBr
Mercury (I) Carbonate Mercury (I) Karbonat Hg2CO3 Hg2CO3
Merucry (I) Chloride Merucry (I) Klorida HgCl HgCl
Mercury (I) Chromate Mercury (I) Kromat Hg2CrO4 Hg2CrO4
Merucry (I) Hydroxide Merucry (I) Hidroksida HgOH HgOH
Mercury (I) Iodide Mercury (I) iodida HgI HGI
Mercury (I) Nitrate Mercury (I) Nitrat HgNO3 HgNO3
Mercury (I) Phosphate Mercury (I) Fosfat Hg3PO4 Hg3PO4
Mercury (I) Sulfate Mercury (I) Sulfat Hg2SO4 Hg2SO4
Mercury (I) Sulfide Mercury (I) Sulfida Hg2S Hg2S
Merucry (II) Acetate Merucry (II) Asetat Hg(C2H3O2)2 Hg (C2H3O2) 2
Mercury (II) Bromide Mercury (II) Bromida HgBr2 HgBr2
Mercury (II) Carbonate Mercury (II) Karbonat HgCO3 HgCO3
Merucry (II) Chloride Merucry (II) Klorida HgCl2 HgCl2
Mercury (II) Chromate Mercury (II) Kromat HgCrO4 HgCrO4
Mercury (II) Hydroxide Mercury (II) Hidroksida Hg(OH)2 Hg (OH) 2
Mercury (II) Iodide Mercury (II) iodida HgI2 HgI2
Mercury (II) Nitrate Mercury (II) Nitrat Hg(NO3)2 Hg (NO3) 2
Mercury (II) Phosphate Mercury (II) Fosfat Hg3(PO4)2 Hg3 (PO4) 2
Merucry (II) Sulfate Merucry (II) Sulfat HgSO4 HgSO4
Mercury (II) Sulfide Mercury (II) Sulfida HgS HgS
Potassium Acetate Kalium Asetat KC2H3O2 KC2H3O2
Potassium Bromide Kalium Bromida KBr KBr
Potassium Carbonate Kalium Karbonat K2CO3 K2CO3
Potassium Chloride Kalium Klorida KCl KCl
Potassium Chromate Kalium Kromat K2CrO4 K2CrO4
Potassium Hydroxide Kalium Hidroksida KOH KOH
Potassium Iodide Kalium iodida KI KI
Potassium Nitrate Kalium Nitrat KNO3 KNO3
Potassium Phosphate Kalium Fosfat K3PO4 K3PO4
Potassium Sulfate Kalium sulfat K2SO4 K2SO4
Potassium Sulfide Kalium Sulfida K2S K2S
Silver Acetate Silver Asetat AgC2H3O2 AgC2H3O2
Silver Bromide Perak Bromida AgBr AgBr
Silver Carbonate Silver Karbonat Ag2CO3 Ag2CO3
Silver Chloride Perak Klorida AgCl AgCl
Silver Chromate Perak Kromat Ag2CrO4 Ag2CrO4
Silver Hydroxide Silver Hidroksida AgOH AgOH
Silver Iodide Perak iodida AgI AgI
Silver Nitrate Silver Nitrat AgNO3 AgNO3
Silver Phosphate Silver Fosfat Ag3PO4 Ag3PO4
Silver Sulfate Silver Sulfat Ag2SO4 Ag2SO4
Silver Sulfide Silver Sulfida Ag2S Ag2S
Sodium Acetate Natrium Asetat NaC2H3O2 NaC2H3O2
Sodium Bromide Natrium Bromida NaBr NaBr
Sodium Carbonate Sodium Carbonate Na2CO3 Na2CO3
Sodium Chloride Natrium Klorida NaCl NaCl
Sodium Chromate Natrium Kromat Na2CrO4 Na2CrO4
Sodium Hydroxide Sodium Hidroksida NaOH NaOH
Sodium Iodide Natrium iodida NaI NaI
Sodium Nitrate Sodium Nitrat NaNO3 NaNO3
Sodium Phosphate Natrium Fosfat Na3PO4 Na3PO4
Sodium Sulfate Sodium Sulfat Na2SO4 Na2SO4
Sodium Sulfide Natrium Sulfida Na2S Na2S
Zinc Acetate Seng Asetat Zn(C2H3O2)2 Zn (C2H3O2) 2
Zinc Bromide Seng Bromida ZnBr2 ZnBr2
Zinc Carbonate Zinc Karbonat ZnCO3 ZnCO3
Zinc Chloride Seng Klorida ZnCl2 ZnCl2
Zinc Chromate Seng Kromat ZnCrO4 ZnCrO4
Zinc Hydroxide Seng Hidroksida Zn(OH)2 Zn (OH) 2
Zinc Iodide Seng iodida ZnI2 ZnI2
Zinc Nitrate Nitrat Seng Zn(NO3)2 Zn (NO3) 2
Zinc Phosphate Seng Fosfat Zn2(PO4)2 Zn2 (PO4) 2
Zinc Sulfate Seng Sulfat ZnSO4 ZnSO4
Zince Sulfide Zince Sulfida ZnS ZnS
Lead (II) Acetate Lead (II) Asetat Pb(C2H3O2)2 Pb (C2H3O2) 2
Lead (II) Bromide Lead (II) Bromida PbBr2 PbBr2
Lead (II) Carbonate Lead (II) Karbonat PbCO3 PbCO3
Lead (II) Chloride Lead (II) Klorida PbCl2 PbCl2
Lead (II) Chromate Lead (II) Kromat PbCrO4 PbCrO4
Lead (II) Hydroxide Lead (II) Hidroksida Pb(OH)2 Pb (OH) 2
Lead (II) Iodide Lead (II) iodida PbI2 PbI2
Lead (II) Nitrate Lead (II) Nitrat Pb(NO3)2 Pb (NO3) 2
Lead (II) Phosphate Lead (II) Fosfat Pb3(PO4)2 Pb3 (PO4) 2
Lead (II) Sulfate Lead (II) Sulfat PbSO4 PbSO4
Lead (II) Sulfide Lead (II) Sulfida PbS PbS
Lead (IV) Acetate Timbal (IV) Asetat Pb(C2H3O2)4 Pb (C2H3O2) 4
Lead (IV) Bromide Timbal (IV) Bromida PbBr4 PbBr4
Lead (IV) Chromate Timbal (IV) Kromat Pb(CO3)2 Pb (CO3) 2
Lead (IV) Hydroxide Timbal (IV) Hidroksida Pb(OH)4 Pb (OH) 4
Lead (IV) Iodide Timbal (IV) iodida PbI4 PbI4
Lead (IV) Nitrate Timbal (IV) Nitrat Pb(NO3)4 Pb (NO3) 4
Lead (IV) Phosphate Timbal (IV) Fosfat Pb3(PO4)4 Pb3 (PO4) 4
Lead (IV) Sulfate Timbal (IV) sulfat Pb(SO4)2 Pb (SO4) 2
Lead (IV) Sulfide Timbal (IV) Sulfida PbS2 PbS2
Aluminum Acetate Aluminium Asetat Al(C2H3O2)3 Al (C2H3O2) 3



Rumus kimia

Rumus kimia

 

Rumus kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia, nomor, dan kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda kurung, kurung siku, dan tanda plus (+) dan minus (-). Jenis paling sederhana dari rumus kimia adalah rumus empiris, yang hanya menggunakan huruf dan angka.
Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Misalnya: C6H12O6: glukosa
Seorang kimiawan berkebangsaan Swedia abad ke-19 bernama Jöns Jacob Berzelius adalah orang yang menemukan sistem penulisan rumus kimia.

Geometri molekul dan rumus struktur

Isobutana
Rumus molekul: C4H10
Rumus semi-struktur: (CH3)3CH
Butana
Rumus moleku: C4H10
Rumus semi-struktur: CH3CH2CH2CH3
Konektivitas dari sebuah molekul akan sangat berpengaruh pada sifat-sifat fisik dan kimianya. 2 molekul yang tersusun atas atom yang sama dengan jumlah yang sama (misalnya sepasang isomer) dapat memiliki sifat yang sama sekali berbeda jika atom-atomnya tersambung berbeda atau posisinya berpindah. Dalam beberapa kasus, rumus struktur cukup berguna karena dapat menggambarkan atom mana yang tersambung pada atom mana.
Rumus kimia dapat menjelaskan informasi tentang tipe dan susunan ikatan dalam senyawa tersebut. Misalnya, etana terdiri dari 2 atom karbon yang berikatan tunggal satu sama lain, dengan tiap atom karbon juga berikatan dengan 3 atom hidrogen. Rumus kimianya dapat dituliskan CH3CH3. Contoh lainnya, etena mempunyai ikatan rangkap dua di antara atom karbonnya (sehingga tiap atom karbon hanya berikatan dengan 2 atom hidrogen). Rumus kimia etena adalah: CH2CH2, dapat juga dituliskan H2C=CH2 atau H2C::CH2. Gambar 2 garis atau 2 pasang titik dua menunjukkan ikatan rangkap. Untuk ikatan rangkap tiga, dapat dilambangkan dengan tiga garis atau tiga titik dua (:::). Setiap garis atau titik dua melambangkan satu ikatan.

Selasa, 11 Desember 2012

Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami

Apa sih itu Komedo ? Komedo merupakan masalah kulit bagi sebagian orang, kulit akan terlihat kusam akibat bintik-bintik hitam yang menempel di wajah khususnya dibagian hidung. Timbulnya komedo disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan. Hal ini terjadi bila Anda tidak rutin membersihkan kulit wajah, sehingga sel-sel kulit mati menumpuk, dan minyak di permukaan kulit menutupi sel-sel kulit sehingga sel kulit tersumbat dan terbentuklah komedo pada wajah Anda.


cara menghilangkan komedo


Jenis-jenis komedo yang biasa menempel di wajah kita terutama di hidung.

Jenis komedo ada 2 yaitu:


  1. Blackhead (komedo yang terbuka) merupakan pori – pori yang membesar dan berwarnah hitam yang disebabkan oleh penyumbatan pori-pori kulit karena teroksidasi dengan udara. 
  2. Whitehead (Komedo yang tertutup) merupakan kulit yang tumbuh diatas pori-pori yang mengalami penyumbatan sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil pada kulit.

Beberapa Cara Menghilangkan Komedo yang bisa Anda coba :

Cara menghilangkan komedo dengan menggunakan uap
Hadapkan wajah Anda di atas mankok atau wadah yang berisi air mendidih agar uap air menyentuh kulit wajah, tutup kepala Anda dengan handuk untuk mendapatkan uap yang maksimal. Uap tersebut akan membuka pori-pori kulit yang tersembat. Cara ini akan menghilangkan komedo sekaligus melembutkan kulit Anda.

Cara menghilangkan komedo dengan kulit jeruk
Campurkan kulit jeruk dengan air untuk membentuk pasta yang kental, setelah itu kulit jeruk yang sudah menjadi pasta tempelkan di daerah wajah yang terdapat komedo, biarkan hingga satu malam lalu bilas dengan menggunakan air bersih.

Cara menghilangkan komedo dengan menggunakan putih telur
Kocok putih telur kemudian tambahkan 2 sendok makan madu segar lalu poleskan pada hidung atau wajah secara merata. Tunggu hingga menjadi kering selama ± 20-30 menit setelah itu bilas dengan air hangat, untuk hasil yang maksimal sebaiknya dipakai 1 minggu 2 kali.

Cara menghilangkan komedo dengan lidah buaya
Patahkan batang lidah buaya lalu oleskan lendirnya ke area hidung yang berkomedo. Lidah buaya ini berfungsi untuk menghaluskan kulit serta mempercepat proses penyembuhan kulit.

Cara menghilangkan komedo dengan air garam
Garam berguna untuk mengurangi minyak berlebih di wajah, dengan kata lain akan membantu mengurangi komedo. Mungkin cara ini agak aneh tapi jangan remehkan cara yang satu ini karena cara ini juga ampuh menghilangkan komedo. Caranya dengan mencuci wajah Anda sehari sekali dengan menggunakan air hangat yang telah tercampur dengan garam.

Berikut adalah Tips agar kulit wajah dan hidung kita terhindar dari komedo:


  • Sebelum memilih produk kecantikan yang akan Anda gunakan, sebaiknya kenali dulu tipe kulit Anda, apakah termasuk kulit normal, kering, atau bahkan berminyak. Karena komedo dapat muncul akibat pemakaian kosmetik yang kurang cocok bagi kulit wajah kita. 
  • Hindari makanan yang dapat memicu munculnya komedo diantaranya coklat, susu, durian, kacang tanah, telur, mete, keju, alpukat, gorengan, santan dan daging berlemak. 
Semoga komedo nya cepat hilang, baca juga artikel tentang Cara Menghilangkan Jerawat 


 Produk Pemutih Wajah dan Kulit, Penghilang Jerawat Aman dan Berkualitas

Produk Cream Pemutih Wajah Alami adalah cara aman bagi kalian yang ingin memiliki kulit putih bersih dan bersinar oleh karena itu kami merekomendasikan untuk anda produk produk Pemutih Kulit wajah yang aman dan alami. Pemutih muka alami ini dapat dipastikan merupakan pemutih wajah yang aman karena terbuat dari berbagai macam bahan bahan alami serta telah teruji aman dan tampa ada efek samping sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan. Dibawah ini adalah daftar produk pemutih wajah dan Kulit Alami dan Aman yang telah banyak di gunakan oleh wanita di Indonesia.

Cara Menghilangkan Jerawat

Cara Menghilangkan Jerawat


1. Gunakan kulit jeruk dan lemon
Keduanya mampu mengangkat kotoran dan residu dari kulit. Tumbuk kulit jeruk hingga halus, lalu campurkan sedikit air hingga terbentuk seperti pasta. Terapkan pasta kulit jeruk tadi ke area wajah yang berjerawat, diamkan lebih kurang 10 menit lalu bilas.

2. Mempelkan mentimun dan tomat pada bekas jerawat
Kandungan antioksidan mampu memberi efek menyejukkan dan menenangkan jerawat yang meradang. Parut halus mentimun, lalu tempelkan pada jerawat dan daerah yang berkomedo. Diamkan selama 15-20 menit, kemudian bilas dengan air hangat.

Sedangkan tomat memiliki kandungan vitamin A yang mampu memproduksi kolagen yang sangat bermanfaat bagi kulit.

3. Putih telur dan madu
Putih telur dan juga madu juga dapat digunakan untuk membuang bekas jerawat di wajah. Cukup dengan mencampurkan putih telur dan madu, lalu diaduk dan dioleskan secara merata ke bekas jerawat yang ada di wajah Anda yang berjerawat.

4. Gunakan pepaya
Caranya? Blender pepaya hingga halus, kemudian terapkan ke komedo dan jerawat yang meradang, biarkan selama 20 menit dan bilas dengan air bersih. Hasilnya, peradangan akan berkurang, serta kompleksi wajah lebih halus dan bercahaya.


Demikian tips kesehatan tentang cara menghilangkan jerawat, bagi kamu cewek suka pakai jilbab silahkan baca tutor tentang bagaimana Cara Memakai Jilbab

Produk Pemutih Wajah dan Kulit, Penghilang Jerawat Aman dan Berkualitas
Produk Cream Pemutih Wajah Alami adalah cara aman bagi kalian yang ingin memiliki kulit putih bersih dan bersinar oleh karena itu kami merekomendasikan untuk anda produk produk Pemutih Kulit wajah yang aman dan alami. Pemutih muka alami ini dapat dipastikan merupakan pemutih wajah yang aman karena terbuat dari berbagai macam bahan bahan alami serta telah teruji aman dan tampa ada efek samping sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan. Dibawah ini adalah daftar produk pemutih wajah dan Kulit Alami dan Aman yang telah banyak di gunakan oleh wanita di Indonesia.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna

Kandungan gizi makanan perlu kita perhatikan pada saat kita sedang mengkonsumsi makanan atau menyiapkan makanan buat keluarga. Makanan merupakan sumber energy bagi tubuh kita, makanan juga bisa membawa penyakit. Ini semua tergantung pada jenis makanan yang kita pilih untuk dikonsumsi dan apakah anda sudah mengkonsumsinya dalam jumlah yang seimbang. Saat ini orang cenderung menjalani pola makan dan pola hidup yang tidak sehat. Hal ini ditandai oleh kegemaran mengkonsumsi makanan instan dan makanan junk food yang banyak mengandung bahan pengawet dan zat buatan, seperti pemanis buatan yang dapat merusak tubuh. Selain itu banyak orang juga senang mengkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolestrol tinggi dalam jumlah yang berlebih. Hal inilah yang menjadikan sistem kekebalah tubuh menurun dan sekarang ini banyak orang mudah terjangkit penyakit yang kronis seperti jantung, asam urat, dan diabetes, bahkan mereka yang berusia muda pun mulai terserang penyakit ini. Kini saatnya kita kembali hidup sehat dengan mengenal kandungan gizi pada makanan 4 sehat 5 sempurna.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna #1: Makanan Pokok

Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat. Makanan pokok yang sering kita jumpai setiap hari adalah nasi, namun ada beberapa orang yang lebih suka mengkonsumsi umbi-umbian sebagai pengganti nasi karena ibu mengandung kadar glukosa yang rendah disbanding nasi. Makanan berkarbohidrat lain yang dianggap mewah, dikarenakan harganya yang relative mahal, yaitu kentang, oat, dan gandum. Sedangkan jagung juga merupakan makanan sumber energi yang banyak digemari karena rasanya yang enak.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna #2: Lauk Pauk

Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, dan ikan. Untuk lauk pauk kita tidak perlu selalu beranggapan yang mahalah yang paling baik. Hal ini tidak dapat dibenarkan. Ada makanan murah yang juga bergizi, yaitu tahu dan tempe. Tempe dan tahu juga bisa menjadi lauk pauk favorit jika kita pandai mengolahnya.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna #3: Sayur Mayur

Sayur mayur yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan. Kandungan gizi makan sayuran berikut ini sudah tidak diragukan lagi manfaatnya bagi tubuh, seperti bayam, tomat, terong, dan lainya.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna #4: Buah-Buahan

Sebenarnya fungsi buah-buahan sama dengan sayuran. Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Untuk memenuhi kebutuhan akan buah kita tidak harus mengeluarkan banyak uang. Dalam hal ini pepaya merupakan salah satu contoh pilihan buah yang tepat untuk dikonsumsi secara teratur, karena selain harganya yang murah, pepaya kaya akan kandungan berbagai macam vitamin seperti vitamin A dan C.

Kandungan Gizi Makanan 4 Sehat 5 Sempurna #5: Susu

Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada. Namun alangkah baiknya jika kita juga membudayakan minum susu. Karena secara ilmiah susu mengandung banyak zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh.
Jika kita simak uraian tentang resep 4 sehat 5 sempurna diatas, kita dapat menyimpulkan sebenarnya hal ini tidak terlalu rumit dan sulit untuk disajikan. Kita dapat mengkonsumsi makanan yang terjangkau asalkan memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Kandungan gizi makanan 4 sehat 5 sempurna cukup untuk memenuhi nutrisi harian.